Berapa banyak wanita yang dibuat dilema dengan persoalan melanjutkan kuliah S2 setelah menikah. Atau persoalan sebatas mampukah lanjut kuliah S2 setelah menikah. Banyak para wanita yang dibuat galau dengan pilihan tersebut.
Lanjut Kuliah S2 Setelah Menikah? Tidak Mudah, Tetapi Bisa Dilakukan
Nyatanya memang di Indonesia wanita masih di doktrin dengan pikiran ngapain sekolah tinggi-tinggi kalau ujungnya akan mengurus rumah dan keluarga. Anggapan ini yang terkadang membuat para wanita menjadi patah semangat untuk melanjutkan niatnya untuk mengambil S2.
Terlebih lagi keinginan melanjutkan kuliah S2 setelah menikah tiba-tiba buyar dengan bayangan ribetnya mengatur waktu dan juga tanggung jawab sebagai istri untuk mengurus rumah tangga dan suami tentunya. Belum lagi kalau di tengah pernikahan kamu dipercayakan untuk hamil. Huaaaa . rasanya angan-angan melanjutkan studi langsung buyar seketika.
Bagi wanita melanjutkan studi setinggi mungkin ngga ada salahnya. Karena mengurus rumah tangga ataupun terjun ke dapur bukan berarti kamu berhenti untuk belajar dan mengembangkan diri. Malahan dengan menikah sambil lanjut studi kamu tidak berjuang sendiri, karena memiliki dukungan moril dan doa dari suami.
Lihat Juga: Seperti Apa Tren Tema Pernikahan 2016? Kamu Wajib Baca Yang Satu Ini
Menjadi wanita yang cerdas bukan berarti kamu harus kerja kantoran setelahnya, akan tetapi kamu bisa memanfaatkan ilmu yang kamu dapat untuk diterapkan pada keluarga kecilmu dan juga lingkungan sekitar. Jadi bukan hanya menghasilkan wanita yang berilmu dan cerdas tetapi bermanfaat!
Akan tetapi pilihan untuk lanjut studi bukan berarti tanpa resiko ya. Semua pilihan tentunya memiliki konsekuensi yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Yang pasti adalah waktu kamu akan lebih terbagi lagi untuk urusan perkuliahan. Jadi kamu juga harus pintar membagi waktu Jika memang tertarik untuk melanjutkan studi pasca sarjana. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa menjadi pertimbanganmu untuk lanjut kuliah S2 setelah menikah.
1. Dapatkan lampu hijau dari suami
Mendapatkan izin dari sang suami menjadi hal utama sebelum kamu mengambil langkah apapun. berdiskusilah akan rencana untuk melanjutkan studi. Bicarakan apa saja konsekuensi yang bisa terjadi, seperti saling membantu untuk urusan rumah atau komitmen apa yang kalian sepakati berdua. Sehingga niatmu untuk melanjutkan studi bisa berjalan mulus dan support dari suami tentunya.
2. Pertimbangkan kekuatan dan kelemahan kondisi kamu
Dunia kuliah tentunya kaan disibukan dengan segudang tugas-tugas kuliah, belum lagi ujian semester dan di akhir perkuliahan kamu akan dihadapkan dengan pembuatan tesis. Semuanya memerlukan tenaga, pemikiran, dan juga waktu yang besar. Nah kira-kira kamu harus mengukur kemampuanmu untuk menyeimbangkan dengan tugasmu sebagai istri juga. Dari pertimbangan tersebut, kamu bisa memilih.
3. Tentukan skala prioritas
Disini kamu harus menentukan apa keinginan yang ingin kamu capai terlebih dahulu. Jika ada hal-hal yang jauh lebih penting yang harus diprioritaskan terlebih dahulu, ngga ada salahnya kamu menunda niat pasca sarjana sementara. Saat keadaan sudah memungkinkan kamu bisa mulai mengatur rencana dan prioritas baru, sehingga lebih fokus dalam mengerjakannya.
Pertimbangan diatas menjadi indikator untuk menentukan apakah kamu bisa melanjutkan studi S2 dalam waktu dekat ini atau tidak. Jika segalanya memungkinkan lalu kenapa tidak dicoba? Toh menjadi seorang istri bukan berarti kamu berhenti mengembangkan dirikan. Mengatur waktu memang menjadi lebih ribet tetapi akan memiliki kepuasan tersendiri jika kamu bisa melewatinya.